Pembahasan mengenai Tim Olimpiade Matematika sangat luas. Oleh karena itu postingan kali ini saya mencoba menjelaskan beberapa tahap pembentukan Tim Olimpiade Matematika Indonesia untuk satuan pendidikan SMA di Indonesia. Adapun tahap seleksinya sebagai berikut:
1. Seleksi Sekolah
Seleksi sekolah sangat tergantung sekolah masing-masing,
beberapa sekolah yang sudah langganan menang (baik langganan menang tk
Kabupaten, Provinsi, atau bahkan Nasional) sangat mungkin mengeluarkan
soal seleksi yang lebih mirip soal OSP dan OSN, karena targetnya memang
tidak hanya tk Kota/Kabupaten.
2. Seleksi Kabupaten (dikenal dengan nama OSK)
Kebijakan mengenai banyaknya perwakilan sekolah yang berhak
mengikuti OSK berbeda-beda, dahulu pernah tidak dibatasi, pernah
maksimal 5. Namun, karena alasan pemerataan setahu saya dibatasi
maksimal tiga uintuk tahun 2012.
3. Seleksi Provinsi
Kebijakan mengenai banyaknya perwakilan kota/kabupaten yang berhak
mengikuti OSP berbeda-beda, untu Jawa tengah caranya dirangking
peringkat 1-35, lalu diambil 2 masing-masing kanupaten kota. Berbeda
debgab DIY yang mengambil 3 masing-masing kabuipaten, lalau menambah
sekitar 20 siswa untu seleksi provinsi. Banyaknya soal ada 20 soal isian
singkat (masing-masing maksimal 1 poin), ditambah 5 soal Essay
(masing-masing maksimal 7 poin), sehingga nilai maksimal yang dapat
diraih ada 55 poin.
4. Olimpiade Sains Nasional
Sekitar 90-120 peserta terbaik dari seruh provinsi (tanpa mengabaikan
keterwakilan masing-masing provinsi) berkesempatan mengikuti ajang ini,
Indonesia telah menyelenggarakan olimpiade matematika, yang merupakan
bagian dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) sejak tahun 2002. Pada tahun
pertama, ada 7 soal yang dikerjakan selama 4 jam. Untuk tahun-tahun
berikutnya olimpiade diselenggarakan selama dua hari, peserta
mengerjakan 4 soal selama 3 jam per hari. Bahkan untuk 2012 menjadi 4
jam per hari. Seiiring berkembangnya teknologi Informasi, Tingkat
kesulitan soal olimpiade di Indonesia semakin meningkat baru-baru ini.
Adapun bentuk penghargaan yang diberikan untuk para pemenang, diantaranya:
a.
Medali emas (5 siswa, peringkat 1-5)
b.
Medali perak (10 siswa, peringkat 6-15)
c.
Medali perunggu (15 siswa, peringkat 16-30)
5. Pelatihan Nasional Tahap I
Seluruh peraih medali emas dan medali perak berhak mengikuti tahap ini,
ditambah para alumni tahap II tahun sebelumnya yang nelum lulus, dan
siswa kelas 11 ke bawah yang mampu mendapat perunggu, atau nyaris
mendapat perunggu, sehingga diperoleh setidaknya 30 siswa terbaik, untuk
dilatih membiasakan diri menghadapi soal di tingkat internasional.
6. Pelatihan Nasional Tahap II
Sekitar 15 siswa terbaik pada tahap I akan dikarantina kembali,
dapat dikatakan mereka stock utama tim nasional kita, ketika akan ada
olimpiade internasional mereka yang akan digunakan (sehingga hanya
perlu digunakan satu kali seleksi), adapun beberapa olimpiade
Internasioanl yang diikuti siswa terpilih dari tahap II:
A. European Girls Mathemathics Olympiad
Seperti namanya, olimpiade ini dikhususkan untuk wanita, dengan
kurikuilum olimpiade negara eropa, Jikla anda seorangt wanita dan
mencapai tahap II, sangat dimungkinkan anda akan menjadi wakil Indonesia
di ajang ini.
B. Asia Pasific Mathemathics Olympiad
Asian Pacific Mathematics Olympiad (APMO) adalah olimpiade
matematika untuk siswa sekolah menengah yang diselenggarakan untuk
negara-negara yang berada di sekitar Samudrat Pasifik. Olimpiade ini
dilaksanakan sejak tahun 1989, dan Indonesia termasuk negara pesertanya.
Pengerjaan soal berlangsung selama 4 jam, di mana terdapat 5 soal
dengan bobot masing-masing 7 poin. Satu negara mengirimkan 10 pekerjaan
peserta terbaiknya untuk dinilai.Adapun bentuk penghargaan yang
diberikan untuk para pemenang, diantaranya:
a.
Medali emas (Maksimal 1 siswa per negara, dengan syarat mencapai
cut off emas)
b.
Medali perak (Peringkat Nasional tidak boleh lebih dari 3, dengan syarat mencapai
cut off perak)
c.
Medali perunggu (Peringkat Nasional tidak boleh lebih dari 7, dengan syarat mencapai
cut off perunggu)
d.
Honorable Mention (Jika tidak mendapat medali, namun mampu mendapat nilai 7 setidaknya pada salah satu soal)
C. Intenational Mathemathics Olympiad (IMO)
International Mathematics Olympiad (IMO) merupakan olimpiade
matematika yang paling bergengsi di dunia. Olimpiade ini pertama kali
diadakan pada tahun 1959 dengan 7 negara yang berkompetisi. Sekarang
sudah lebih dari 90 negara yang mengikutsertakan siswa-siswi terbaiknya
dalam ajang ini. Pada tahun-tahun belakangan ini, sudah ada aturan yang
menstandarisasi soal-soalnya yaitu peserta mengerjakan 3 soal selama 4,5
jam dalam 2 hari. Indonesia telah mengikuti olimpiade ini selama kurang
lebih 20 tahun, namun sayangnya belum pernah meraih medali emas. Adapun
penghargaan pada ajang ini, adalah:
a.
Medali emas (Maksimal 1/12 nilai tertinggi dari total keseluhan peserta)
b.
Medali perak (Maksimal 1/4 nilai tertinggi dari total keseluhan peserta, dengan syarat tidak memperoleh medali emas)
c.
Medali perunggu (Maksimal 1/4 nilai tertinggi dari total keseluhan peserta, dengan syarat tidak memperoleh medali perak)
d.
Honorable Mention (Jika tidak mendapat medali, namun mampu mendapat nilai 7 setidaknya pada salah satu soal)
Demikian informasi bagaimana
(SMA) terbentuk, besar harapan saya para pembaca melengkapi dan
merevisi artikel ini (terutama untuk yang lebih berpengalaman)