Dubrivnik, Kroasia (Foto: trekearth)
Pada 1991, sebuah kota kecil di Kroasia, Dubrovnik, nyaris kehilangan potongan kecil budayanya. Invasi Serbia dan Montenegro menghancurkan struktur bangunan kota ini yang bergaya Gothic, Renaissance, dan Baroque.
Dan 12 tahun kemudian, UNESCO memasukan Dubrovnik dalam daftar Situs Warisan Dunia. Dengan pencantuman tersebut, UNESCO seperti ingin memberikan kota "selimut" tebal perlindungan. Kota ini akhirnya mendapat bantuan keuangan untuk merenovasi semua kerusakan akibat perang, dan hanya dalam waktu tujuh tahun, Dubrovnik kembali megah seperti sedia kala. Itulah cara kerja UNESCO World Heritage Center. UNESCO bertugas melindungi keajaiban budaya dan alam yang nyaris hancur agar tidak punah.
UNESCO World Heritage Center sendiri didirikan pada 1972. Beberapa situs yang menjadi generasi awal Warisan Dunia, adalah Kepulauan Galapagos, Taman Nasional Yellowstone, dan Kota Quito di Ekuador. Semenjak itu, Great Barrier Reef, Tembok Besar China, Piramida Giza, dan 933 situs lainnya resmi mendapatkan status sebagai Warisan Budaya Dunia dan mendapatkan perlindungan khusus dari UNESCO.
Situs Warisan Dunia UNESCO diberikan kepada situs-situs alam dan buatan yang memiliki nilai universal luar biasa. Situs tersebut harus memiliki kualitas yang melampaui kekuasaan batas negara, politik, dan ekonomi. Saat mendapat status sebagai Warisan Dunia, situs tersebut akan mendapatkan perlindungan dari pengembang dan polutan yang mengotorinya.
Saat ini, sudah ada 936 situs dalam Warisan Dunia UNESCO. UNESCO tengah memertimbangkan 36 situs Warisan Dunia terbaru dalam Sidang Komite di St. Petersburg, Rusia, pada 24 Juni hingga 1 Juli 2012. Beberapa bahan pertimbangan sebuah situs menjadi Warisan Dunia, antara lain kelengkapan dokumen dan seberapa genting situs tersebut perlu dilindungi.
Chad, Kongo, Qatar, Palau, dan Palestina adalah negara-negara yang pertama kali mengajukan diri untuk masuk dalam daftar Warisan Dunia tahun ini.


05.49
Rahmanudin Sevenfold



0 komentar:
Posting Komentar